Selasa, 18 November 2025

Protein Hewani Jadi Kunci Cegah Gizi Kurang pada Anak Picky Eater

Ketika anak menolak sebagian besar kelompok makanan, terutama protein hewani, berat badan biasanya stagnan. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Shutterstock
ILUSTRASI. 

Ringkasan Berita:
  • Anak picky eater suka menyantap satu atau beberapa jenis makanan, tak mau coba makanan baru
  • Jika kondisi ini dibiarkan, tumbuh kembang anak dapat terhambat
  • Salah satu teknik penanganan picky eater adalah menyediakan dua atau tiga pilihan protein

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Picky eater masih menjadi tantangan terbesar bagi banyak orang tua. 

Sebab, anak picky eater hanya mau makan satu atau beberapa jenis makanan. Biasanya menolak protein hewani, atau hanya memilih karbohidrat tertentu. 

Jika kondisi ini dibiarkan, tumbuh kembang anak dapat terhambat, terutama di dua tahun pertama kehidupan.

Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Vininsia Merry Laura Mesang, M.Ked.Klin, Sp.A picky eater bisa berdampak besar pada penambahan berat badan karena nutrisi yang masuk tidak seimbang. 

Baca juga: Cegah Picky Eater, Menu MPASI Sebaiknya Bervariasi

"Pada akhirnya, intinya, dia harus memakan jenis protein itu,” ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Senin (17/11/2025).

Ia pun menekankan pentingnya pemenuhan protein untuk tumbuh kembang.

Peran Protein: Fondasi Pertumbuhan dan Otak Anak

Protein hewani atau protein hem merupakan sumber nutrisi paling mudah diserap tubuh anak

Kekurangan protein dapat menyebabkan: 

– berat badan sulit naik
– gangguan perkembangan otak
– risiko anemia
– immunitas tubuh menurun

“Protein hem ini akan lebih cepat dicerna oleh tubuh dibandingkan dengan protein yang non-hem," jelasnya. 

Ini berarti konsumsi tempe atau sayuran saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan protein harian anak.

Kenapa Banyak Anak Picky Eater?

Penyebabnya dapat berasal dari: 

– kebiasaan makan yang sejak awal kurang tepat
– pemberian distraksi saat makan seperti gadget
– trauma makan karena dipaksa
– lingkungan rumah yang tegang

Di sisi lain, orang tua sering kali tidak menyadari bahwa anak butuh variasi protein setiap hari. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved