Rabu, 19 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Penjelasan Apa Itu True Crime Community? Ini Hubungannya dengan Pelaku Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta

Pelaku ledakan bom di SMAN 72 Jakarta inisial F ternyata ikut dalam sebuah grup ekstremisme bernama 'True Crime Community'.

Editor: Wahyu Aji
Shutterstock/Kompas
Ilustrasi radikalisme - Pelaku ledakan bom di SMAN 72 Jakarta inisial F ternyata ikut dalam sebuah grup ekstremisme bernama 'True Crime Community'. Lalu apa itu TCC? 

"Menurut saya faktor psikologis yang menjadi pemicu adalah rendahnya level kecerdasan emosional (EQ) seseorang, yang seharusnya mencapai level 4 mampu mengendalikan orang lain, level 3 mampu memahami orang lain, level 2 mangendalikan diri sendiri, dan level 1 mampu memahami diri sendiri, mungkin level 1 pun belum sempurna," ujarnya.

Soeprapto menjelaskan untuk mencegah dan menanggulangi nya diperlukan kerjasama secara integratif antar lima lembaga sosial dasar yang ada.

"Yaitu Lembaga Keluarga, Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Pemerintah/Masyarakat)," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya Eddy menjelaskan bahwa pelaku peledakan SMAN 72 Jakarta tergabung dalam TCC.

"Kalau di SMAN 72 diketahui Densus (pelaku) dia mengakses kepada grup namanya TCC, True Crime Community," kata Eddy saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).

Eddy menyebut terduga pelaku atau anak berkonflik dengan hukum (ABH) itu meniru perilaku apa yang terjadi.

Di dalam kajian psikologis terdapat istilah memetic radicalization atau memetic violence.

Memetic violence merupakan kekerasan yang dihasilkan dari keinginan untuk meniru agresi atau tindakan dari sosok yang diidolakan atau konten yang dilihat secara daring. 

Pelaku sering kali tidak memiliki kepentingan langsung dengan objek kekerasan tersebut, melainkan hanya meniru perilaku yang dilihatnya.

"Jadi dia lebih kepada meniru ide atau perilaku sehingga dia meniru supaya bisa dibilang hebat ya, supaya ada kebanggaan," tuturnya.

Eddy menuturkan kondisi ini perlu melibatkan ahli-ahli psikologis untuk memetakan apa yang sebetulnya terjadi, baru dilakukan upaya rehabilitasi. 

"Itulah yang kami sekarang (lakukan koordinasi) dengan Kementerian PPA, dengan KPAI, kemudian Kemensos," tukasnya.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana menjelaskan kejadian di SMAN 72 terduga pelaku mengonsumsi website atau komunitas-komunitas kekerasan. 

"Jadi di sini ada satu irisan di mana memang ini menjadi perhatian untuk kita lebih serius lagi dalam melakukan pencegahan," ujarnya.

Untuk informasi, insiden ledakan terjadi lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) siang.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved