Kamis, 20 November 2025

Ijazah Jokowi

Jimly soal Kasus Ijazah Palsu: Masalah Serius, Jadi Alat Persaingan Politik

Jimly menyebut kasus ijazah palsu merupakan masalah serius. Selain itu, kasus tersebut kerap digunakan sebagai alat persaingan politik.

Tribunnews.com/ Fahmi Ramadhan
MASALAH SERIUS - Eks Ketua MK Jimly Ashiddiqie saat ditemui usai salat jenazah almarhum Antasari Azhar di Masjid Asy-Syarif, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (8/10/2025). Jimly menyebut kasus ijazah palsu merupakan masalah serius. Selain itu, kasus tersebut kerap digunakan sebagai alat persaingan politik. Hal ini disampaikan setelah audiensi yang digelar di PTIK, Jakarta, Rabu (19/11/2025). 

"Jadi, saudara kasus ijazah (palsu) ini masalah serius di Indonesia ini sehingga mudah dipakai untuk alat persaingan politik," tuturnya.

Selain itu, Jimly juga menyimpulkan masih maraknya kasus ijazah palsu menjadi bukti administrasi di lembaga pemerintahan, buruk.

Dia pun mengakui bahwa kasus tersebut turut menjadi sorotan Komisi Reformasi Polri.

Sehingga, ada beberapa pihak yang mempermasalhakan kasus ijazah palsu, turut diundang oleh komisi bentukan Presiden Prabowo itu untuk rapat pada hari ini.

Termasuk, pihak yang tengah getol ingin membuktikan keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yakni kelompok dari Roy Suryo cs.
 
"Maka saya tanya teman-teman yang hadir, apa solusinya? coba dipikirkan, kami mau bantu, walaupun tidak hadir," jelasnya.

Jimly Larang Roy Suryo cs Ikut Rapat karena Berstatus Tersangka

Pada kesempatan yang sama, Jimly turut mengakui bahwa Roy Suryo cs tidak diperbolehkan mengikuti rapat lantaran telah berstatus tersangka.

Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa, merupakan tersangka dugaan pencemaran nama baik terkait tuduhan ijazah Jokowi adalah palsu.

Dia mengatakan sebenarnya larangan tersebut telah disampaikan oleh salah satu tokoh dari kelompok Roy Suryo cs yakni pakar hukum tata negara, Refly Harun.

Namun, Jimly menyebut Refly tidak menginformasikannya ke yang bersangkutan.

"Tadi malam saya sendiri sudah WA ke Refly Harun, saya sampaikan ini kesimpulan rapat, itu sebaiknya nggak usah, jadi kasih tahu mereka (Roy Suryo cs) nggak usah datang."

"Lalu dia jawab, ini bisa gak. Ya saya bilang jangan, ini kan sudah kesepakatan. Yang penting you sampaikan aspirasi sekeras-kerasnya. Ternyata kalau menurut dia tidak beritahu kepada Roy Suryo, Tifauzia, dan Rismon," kata Jimly.

Baca juga: Arsul Sani Sudah Perlihatkan Ijazah ke Publik, Massa Tidak Percaya: Ijazah Bisa Cetak di ‘Pramuka’

Jimly mengatakan lantaran Roy Suryo cs sudah terlanjur menghadiri audiensi, maka dirinya memperbolehkan mereka untuk ikut tetapi tidak boleh menyampaikan pendapat.

Namun, dia menyebut Roy Suryo cs tidak ingin ikut aturan tersebut dan memutuskan untuk walk out.

"Mereka ini ya pejuang. Sebagai pejuang, mereka nggak mau. Akhirnya keluar, WO (walk out). Saya hargai itu," ujarnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved