Kamis, 20 November 2025

Buka Munas Perdana Panji Bangsa, Cak Imin Tegaskan Ideologi Membela Kaum Lemah

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pentingnya orientasi demokrasi yang berpihak pada rakyat.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
istimewa
MUNAS PANJI BANGSA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pentingnya orientasi demokrasi yang berpihak pada rakyat. Hal itu disampaikannya saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Dewan Komando Pusat (DKP) Panji Bangsa di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Ketua Umum PKB Cak Imin menegaskan bahwa demokrasi harus berorientasi pada kerakyatan dan keadilan.
  • Cak Imin mengapresiasi peran Panji Bangsa yang dinilai mampu menjaga stabilitas partai.
  • Komandan Nasional Panji Bangsa, Rivqy Abdul Halim, menekankan bahwa disiplin dan kesetaraan adalah prinsip dasar organisasi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pentingnya orientasi demokrasi yang berpihak pada rakyat.

Hal itu disampaikannya saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Dewan Komando Pusat (DKP) Panji Bangsa di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2025). 

Munas perdana ini menjadi momentum penting konsolidasi pasukan Panji Bangsa sebagai badan otonom PKB yang dibentuk untuk memperkuat agenda perjuangan partai.

Dalam sambutannya, Cak Imin menekankan bahwa demokrasi yang diperjuangkan PKB dan Panji Bangsa harus berorientasi pada kerakyatan dan keadilan. 

"Tujuan demokrasi kita adalah kerakyatan, terwujudnya sistem yang adil. Tidak ada jalan lain kecuali mengubah orientasi ekonomi kita agar berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” kata Cak Imin.

Cak Imin mengatakan, Panji Bangsa harus menjadi kekuatan yang mampu membaca kebutuhan rakyat secara konkret dan hadir mengisi ruang sosial, ideologis, dan politik. 

Dia juga mengapresiasi peran organisasi ini dalam menjaga stabilitas partai, termasuk saat krisis 25 Agustus lalu.

"Panji Bangsa dirintis untuk mengambil peran dan memberikan kontribusi nyata dalam perjalanan politik kita. Terima kasih atas kontribusi maksimal terutama saat krisis 25 Agustus lalu dalam menjaga objek vital PKB dan mengawal para tokoh,” kata Menko Pemberdayaan Masyarakat itu.

Menurut Cak Imin, Panji Bangsa dan PKB sama-sama lahir dari kekuatan sosial yang berpihak pada kelompok paling lemah. Karena itu, ia berharap Munas pertama ini mampu memperkuat fungsi dan peran strategis Panji Bangsa

"Ideologi kita satu, membela yang paling lemah,” ujarnya.

Sementara itu, Komandan Nasional DKP Panji Bangsa Rivqy Abdul Halim menambahkan bahwa kedisiplinan dan kesetaraan menjadi dasar kaderisasi. 

"Tidak ada perlakuan istimewa bagi anggota Panji Bangsa. Kita harus melepaskan ‘baju kebesaran’ kita karena di sini kita Satu Rata Satu Rasa. Saya juga pasukan, jadi semuanya harus sama,” ujar Rivqy.

Forum Munas kali ini, lanjutnya, akan memperkuat pendidikan kader, pelatihan instruktur, serta tata kelola organisasi.

Hingga kini Panji Bangsa sudah hadir di 33 provinsi dan terus memperluas jangkauan untuk memastikan perjuangan kerakyatan PKB berjalan seragam hingga daerah.

“Sebagai banom PKB, semangat kita jelas, Bela PKB Sampai Mati. Setiap pasukan dibentuk untuk memahami agenda perjuangan partai dan siap bergerak dalam kondisi apa pun,” ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved