Senin, 11 Agustus 2025

Demo Sopir Truk Tolak Kebijakan ODOL di Jatim dan Jateng: Turut Berduka Matinya Keadilan

Ribuan sopir truk demo serentak di Jawa Timur dan Jawa Tengah tolak Zero ODOL 2026. Mereka menuntut keadilan dan revisi regulasi.

Editor: Glery Lazuardi
SURYAMALANG.COM/LUHUR PAMBUDI
DEMO TOLAK KEBIJAKAN ODOL DI JATENG DAN JATIM - Sopir truk bentangkan bendera Merah Putih 1.000 meter saat long march di Surabaya, Kamis (19/6/2025), tolak kebijakan Zero ODOL. 

TRIBUNNEWS.COM, JAWA-  Ribuan sopir truk dari berbagai penjuru Jawa Timur dan Jawa Tengah turun ke jalan pada Kamis (19/6/2025), dalam aksi protes masif menolak kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (ODOL) yang rencananya akan diberlakukan mulai 2026.

Aksi ini bukan sekadar mogok kerja.

Para sopir menyuarakan jeritan hati yang selama ini terpinggirkan, sambil membawa simbol duka: kain putih bertuliskan “Turut Berduka Matinya Keadilan Bagi Sopir”.

Aksi besar ini terpusat di beberapa titik utama.

Di Surabaya, long march dilakukan dari Bundaran Waru hingga Kantor Gubernur Jawa Timur.

Sementara di Klaten, ratusan truk memenuhi area Sub Terminal Delanggu.

Mereka datang bukan hanya membawa kendaraan, tapi juga tuntutan, harapan, dan amarah.

Baca juga: Menhub Dudy: Integrasi Data Angkutan Jadi Langkah Awal Awasi Penanganan ODOL 

Penertiban truk overload overdimensi (ODOL) oleh Jasamarga Metropolitan Tollroad bersama Patroli Jalan Raya (PJR), Dinas Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di ruas Tol Jakarta-Tangerang (Janger) 6 – 8 Mei 2025. Penertiban muatan menggunakan Weigth In Motion (WIM) Karang Tengah KM 09+600 Ruas Tol Janger arah Jakarta.
Penertiban truk overload overdimensi (ODOL) oleh Jasamarga Metropolitan Tollroad bersama Patroli Jalan Raya (PJR), Dinas Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di ruas Tol Jakarta-Tangerang (Janger) 6 – 8 Mei 2025. Penertiban muatan menggunakan Weigth In Motion (WIM) Karang Tengah KM 09+600 Ruas Tol Janger arah Jakarta. (HO)

 

Simbol Duka dan Long March 1.000 Meter

Di depan Gedung Dishub Jawa Timur, iring-iringan 785 truk dari 84 elemen sopir membentangkan bendera merah putih sepanjang 1.000 meter.

Massa yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) juga membawa keranda mayat sebagai simbol "kematian keadilan".

“Semua yang tertuang dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 itu yang terdampak langsung adalah sopir. Sedangkan pengusaha tidak pernah tersentuh,” ujar Ketua GSJT, Angga Firdiansyah.

Aksi teatrikal ini tak hanya menyentuh emosi, tapi juga menyampaikan satu pesan kuat: sopir merasa dikorbankan oleh sistem.

Tuntutan: Ubah UU, Hentikan Kriminalisasi, Tegakkan Keadilan

Ada lima poin utama yang disuarakan para sopir dalam aksi ini:

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan