Jumat, 7 November 2025

Prada Lucky Namo Meninggal

Prada Lucky Namo Meminta Ampun Ketika Disiksa Seniornya, Korban Tetap Dicambuk

Pratu Ahmad Faisal mengatakan mendengar permintaan ampun ketika Prada Lucky disiksa para seniornya di ruang staf Intel.

Editor: Erik S
Kolase: POS-KUPANG.COM/HO
ANGGOTA TNI TEWAS - (Kiri) Foto Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) semasa hidup dan (Kanan) Jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), saat berada di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, pada Rabu (6/8/2025). 

Saksi kemudian menyampaikan, terdakwa Lettu Ahmad Faisal, datang tak lama kemudian. Ia duduk di sisi sekat ruangan, sementara almarhum duduk di dekat meja kecil.

“Terdakwa hanya menanyakan alasan almarhum kabur,” kata saksi.

Saat ditanya mengenai jam kegiatan berlangsung, saksi beberapa kali menyatakan lupa. Namun ia memastikan bahwa interogasi tidak berlangsung hingga sore hari, serta ia meninggalkan ruangan kurang lebih satu jam setelah berada di sana.

Saksi juga menyebut sempat melihat Pratu Amir masuk ke ruangan setelah kehadiran terdakwa, namun tidak mengetahui apa yang dilakukan selanjutnya.

Majelis hakim dan oditur menekankan keterangan saksi berhubungan dengan kronologi penting sebelum kondisi almarhum memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Keterangan mengenai siapa saja yang berada dalam ruangan, posisi duduk, pakaian, hingga durasi interogasi dinilai relevan untuk mengungkap apakah terjadi kekerasan fisik dalam proses tersebut.

 

 

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul ‎Ngeri! Almarhum Prada Lucky Namo Sudah Meminta Ampun Berkali-kali, Seniornya Tetap Mencambuk

dan

Kronologi Interogasi di Ruang Staf Intel Terkuak Saat Sidang Kasus Kematian Prada Lucky Namo

 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved