RI Mulai Setop Impor Beras hingga Gula, Prabowo: Sebelum Tahun Kedua, Kita Sudah Swasembada Pangan
Indonesia masih mengandalkan impor gula dan garam untuk industri, susu untuk bahan baku industri.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Selain itu, ratas tersebut juga menghasilkan kebijakan penting terkait harga hasil produksi petani.
“Tadi sudah diputuskan oleh Bapak Presiden kabar gembira untuk para petani harga gabah sudah disepakati naik dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 harga HPP beras. Kedua, jagung disepakati harganya naik dari Rp5.000 menjadi Rp5.500,” ungkap Menko Zulhas.
Keputusan lainnya adalah pemerintah akan menampung seluruh produksi gabah dan jagung dari petani dengan harga yang telah ditetapkan.
“Hari ini kita mengambil keputusan bersejarah. Berapapun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” kata Zulhas.
Zulhas juga sempat mengatakan panen raya mendatang menjadi momentum yang strategis dalam memperkuat stok beras nasional.
Oleh karena itu, selain menekankan Perum Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan gabah, Zulhas menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menyiapkan daerahnya masing-masing dalam rangka mendukung swasembada pangan, khususnya menjaga lahan pertanian agar tidak beralih fungsi.
"Lahan baku sawah kita, kurang lebih luasnya 7,4 hektare, karena ada perubahan alih fungsi, kita minta pemda menjaga betul agar sawah kita tidak berubah fungsi," kata dia.
"Jangan coba-coba merubah atau mengalih fungsi lahan pertanian. Apalagi irigasinya bagus yang sudah dibangun sedemikian rupa. Tiba-tiba dialihkan. Kita minta betul masyarakat untuk mengawasi. Tidak boleh ada alih fungsi lahan pertanian, khususnya sawah," tegasnya.
Jika mengulik catatan BPS dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (20/1), sepanjang tahun 2024 Indonesia mengimpor sebanyak 4,52 juta ton beras.
Ini merupakan impor tertinggi sejak tahun 2018. Lalu, Indonesia juga mengimpor 1,50 ton jagung dan 564,74 ribu ton bawang putih sepanjang tahun 2024 lalu.
Tak hanya itu, Indonesia juga masih mengandalkan pasokan impor untuk kedelai dan gandum sampai 90-100 persen.
Indonesia juga masih mengandalkan impor gula dan garam untuk industri, susu untuk bahan baku industri. Serta, impor daging untuk menopang kebutuhan di dalam negeri.(tribun network/fik/frs/dod)
Trump Beri Iming-Imingi ke India, Tawarkan Diskon Tarif 25 Persen Jika Setop Borong Minyak Rusia |
![]() |
---|
Potensi Garam NTT Bisa Dioptimalkan untuk Realisasikan Swasembada |
![]() |
---|
Panen Gadu 2025 Diproyeksi Naik 11 Persen, Pasokan Beras Nasional Aman |
![]() |
---|
Kemenperin Pastikan Tagih Produsen Mobil Listrik agar Produksi Lokal Mulai 1 Januari 2026 |
![]() |
---|
Diplomasi Martabat, Kedaulatan Ekonomi, dan Persatuan Rakyat Menjadi Pilar RI di Panggung Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.