Praktisi Bicara Pemicu Utama Error pada Mobile Banking, Serangan Siber?
Ada berbagai faktor yang menyebabkan masalah atau error pada mobile banking, baik dari sisi pengguna maupun sistem internal perbankan.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Di BCA, mereka sudah memiliki prosedur untuk mengatasi hal ini, seperti melakukan peremajaan sistem dan pembaruan secara berkala untuk memastikan kelancaran operasional.
4. Bug dalam Sistem
Bugs atau kesalahan dalam pengkodean sistem juga menjadi pemicu error pada mobile banking.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, pembaruan perangkat lunak (patching) sering kali menyebabkan ketidakcocokan antara aplikasi yang satu dengan yang lainnya.
"Misalnya, aplikasi mobile banking yang mungkin tidak kompatibel dengan pembaruan terbaru pada sistem operasi perangkat pengguna, sehingga menyebabkan error," katanya.
5. Keamanan dan Serangan Siber
Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, adanya potensi serangan siber atau upaya peretasan juga dapat menyebabkan gangguan pada aplikasi mobile banking.
Serangan semacam ini bisa berupa serangan DDoS yang menargetkan server atau upaya peretasan yang menargetkan data nasabah.
"Oleh karena itu, perbankan selalu memperbarui sistem mereka untuk menghadapi potensi ancaman dari dunia maya," katanya.
Sementara itu, EVP Contact Center & Digital Services BCA, Adrianus Wagimin mengatakan, mengutamakan edukasi, inovasi, dan kolaborasi dalam mengatasi masalah mobile banking.
Salah satu langkah nyata yang diambil adalah mengurangi penggunaan link eksternal dalam komunikasi pemasaran dan lebih fokus pada interaksi langsung yang lebih aman.
"Kami juga mengembangkan sistem Cyber Patrol yang memantau dan melindungi sistem dari potensi ancaman yang memungkinkan segera mengidentifikasi jika ada masalah pada transaksi atau aplikasi mobile banking, baik yang berasal dari sisi bank, nasabah, ataupun pihak ketiga seperti penyedia pulsa atau layanan lain yang terintegrasi," katanya.
Pihaknya juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam industri keuangan, termasuk lembaga lain, e-wallet, dan regulator dalam Indonesia Anti Scam Center untuk mengidentifikasi dan mengatasi penipuan yang melibatkan rekening nasabah.
"Kolaborasi ini berperan penting dalam memitigasi risiko keamanan yang dapat memengaruhi nasabah," katanya.
62 Persen Serangan Siber di Indonesia Pada Aktivitas Pembobolan Data, Manufaktur Jadi Sasaran Utama |
![]() |
---|
IDCI Dorong Strategi Nasional dalam Perjanjian Transfer Data Pribadi Indonesia-AS |
![]() |
---|
Indonesia Cyber Forum Bahas Isu Keamanan Siber di Sektor Bisnis dan Digital |
![]() |
---|
Penguasaan Sistem Sertifikasi Digital Nasional Dinilai Penting untuk Kedaulatan Siber Indonesia |
![]() |
---|
Praktisi Hukum Jaenudin Tak Setuju dengan Alasan Nikita Cabut Gugatan Wanprestasi Reza Gladys |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.