Kamis, 7 Agustus 2025

Netizen Soroti Janji Gibran Buka 19 Juta Lapangan Pekerjaan: Publik Tak Lihat Roadmap yang Jelas

Dalam proses pembangunan ekonomi yang sehat, industrialisasi adalah tahapan penting menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar dan berkualitas.

Tangkapan Layar YouTube Gibran Rakabuming
LAPANGAN KERJA - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. Ia berjanji menyediakan 19 juta lapangan kerja untuk masyarakat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Janji Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyediakan 19 juta lapangan kerja mendapat sorotan dari netizen atau warganet.

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet, janji tersebut memang perlu dipertanyakan.

"Janji Wapres Gibran untuk menciptakan 19 juta lapangan kerja memang ambisius, namun secara realistis perlu dipertanyakan," kata Yusuf kepada Tribunnews, Sabtu (7/6/2025).

Baca juga: Banyak PHK, Janji Gibran Ciptakan 19 Juta Lapangan Kerja Disorot, Ade Armando: Itu Ada Syaratnya

Bila dikontekstualisasikan dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang sedang menghadapi gelombang PHK massal dan tekanan struktural seperti deindustrialisasi dini, janji tersebut dinilai patut dipertanyakan.

Yusuf menyebut fenomena ini memperlihatkan bahwa Indonesia belum berhasil memaksimalkan sektor industri sebagai penyerap tenaga kerja utama.

Padahal, dalam proses pembangunan ekonomi yang sehat, industrialisasi adalah tahapan penting untuk menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar dan berkualitas.

Namun, kata Yusuf, yang terjadi justru sebaliknya.

Kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB stagnan, bahkan cenderung menurun.

Sementara itu, sektor informal dan jasa tumbuh tanpa struktur dan produktivitas yang memadai.

"Ini membuat janji penciptaan jutaan pekerjaan menjadi sulit direalisasikan karena struktur ekonominya sendiri tidak mendukung penciptaan pekerjaan formal secara masif," ujar Yusuf.

Terkait dengan warganet yang mulai menyoroti janji ini, Yusuf memandang mereka menyadari ketimpangan antara narasi kebijakan dan realitas lapangan.

Lonjakan PHK di sektor padat karya dan startup menunjukkan bahwa penciptaan lapangan kerja bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga soal stabilitas dan keberlanjutan.

"Dalam konteks ini, publik menjadi lebih kritis karena mereka tidak melihat adanya roadmap yang jelas, baik dari sisi anggaran, kebijakan fiskal, maupun insentif industri, yang mendukung janji tersebut," ucap Yusuf.

Sorotan warganet terhadap janji Gibran bisa ditemui di akun Instagram orang kedua di RI itu, @gibran_rakabuming.

Di salah satu unggahan, ada akun @alpin.brain*** yang berkomentar, "Mas gibran mana 19 juta lapangan kerjanya".

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan