Selasa, 28 Oktober 2025

Wamen ESDM Sebut Waste to Energy Kontribusi Nyata Bagi Ketahanan Energi

Data Kementerian ESDM, Indonesia menghasilkan sekitar 33,8 juta ton sampah perkotaan per tahun, dengan 40?lum terkelola.

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
KETAHANAN ENERGI - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung. Data Kementerian ESDM, Indonesia menghasilkan sekitar 33,8 juta ton sampah perkotaan per tahun, dengan 40?lum terkelola. 

Kebijakan Nasional: Perpres No. 109 Tahun 2025

Presiden Prabowo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) No. 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Perpres ini menjadi dasar hukum untuk mempercepat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di berbagai kota besar.

Target dan Implementasi

Pemerintah menargetkan pembangunan 34 proyek WtE dalam dua tahun ke depan.

Proyek ini akan dimulai di 10 kota prioritas, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, dan Makassar.

Setiap lokasi ditargetkan mampu mengolah minimal 1.000 ton sampah per hari.

Teknologi dan Pengelolaan

Teknologi utama yang digunakan adalah insinerator, yang mengubah sampah menjadi energi listrik.

Proyek ini dikelola oleh Danantara, BUMN yang ditunjuk untuk mengelola WtE secara nasional.

Pemerintah juga telah membangun 14 unit pengolah WtE dan menargetkan total 30–34 incinerator beroperasi hingga 2027.

Potensi Energi dari Sampah

Menurut data Kementerian ESDM, Indonesia menghasilkan sekitar 33,8 juta ton sampah perkotaan per tahun, dengan 40 persen belum terkelola.

Sampah ini menyimpan potensi besar sebagai sumber energi alternatif, terutama di wilayah perkotaan yang padat.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved