Selasa, 4 November 2025

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental bagi Remaja, Perlu Penguatan Pencegahan dari Hulu hingga Hilir

remaja Indonesia saat ini mengalami gangguan mental yang cukup besar, serta kesadaran digital yang rendah.

Editor: Wahyu Aji
kompas.com
ilustrasi seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental - Data menyebutkan remaja Indonesia saat ini mengalami gangguan mental yang cukup besar, serta kesadaran digital yang rendah. 

Lebih kuat lagi, ia pun mengutip data dari Mafindo yang menemukan setidaknya ada 2.330 hoaks sepanjang 2023 (1.292 bertema politik, 645 terkait Pemilu 2024). Kementerian Kominfo/Komdigi mencatat 12.547 konten hoaks periode Agustus 2018–Desember 2023; sepanjang 2024 saja, 1.923 konten hoaks diidentifikasi. 

"Pola ini menggambarkan eskalasi disinformasi yang menggerus kepercayaan sosial, memantik polarisasi, dan menekan kesehatan mental warga," sambungnya.

Langkah Nyata

Lantas apa yang perlu dilakukan dalam menyikapi fenomena tersebut, Syam Basrijal memberikan pandangannya bahwa perlakukan kesehatan mental sebagai urusan hulu–hilir: penguatan pencegahan berbasis sekolah, keluarga, pelatihan guru/PKM, layanan psikososial berbasis komunitas, hingga rujukan klinis. 

Kedua, bangun kesadaran digital sebagai kompetensi warga: verifikasi informasi, etika percakapan, perlindungan data, serta penanganan perundungan siber. Ketiga, kebijakan publik harus menyatu, bukan proyek terpisah dengan indikator kinerja lintas sektor: pendidikan, kesehatan, sosial, dan keamanan. 

Karena faktanya, Indonesia saat ini memang sedang butuh arsitektur kebijakan yang membuat warganya lebih tenang sebelum bereaksi, lebih kritis sebelum membagikan, lebih peduli sebelum menghakimi. Darurat ini nyata, namun dengan kolaborasi negara, keluarga, komunitas, dan platform digital, maka Indonesia bisa memutus rantai reaktivitas dan menyehatkan batin bangsa. 

"Saya melihat jalan keluarnya: edukasi kesadaran (awareness), penerimaan (acceptance), pelepasan keterikatan (letting-go), dan penyatuan dengan kehidupan (integration)—diterjemahkan ke program literasi jiwa dan literasi digital di sekolah, komunitas, dan ruang ibadah," tutur Syam Basrijal.

Indonesia sedang menghadapi darurat kesehatan mental, terutama di kalangan anak-anak dan remaja, dengan jutaan individu mengalami gangguan mental dan depresi.

Baca juga: Cara Mudah Mengenali Tanda Awal Gangguan Kesehatan Mental

Berikut gambaran lengkap tentang situasi darurat ini:

Data Terkini dan Fakta Mengejutkan

  • Lebih dari 19 juta penduduk usia di bawah 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta mengalami depresi.
  • 15,5 juta remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, menurut survei I-NAMHS (Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey)
  • Kementerian Kesehatan RI mencatat bahwa dari pemeriksaan kesehatan jiwa terhadap 20 juta orang, sekitar 2 juta anak mengalami gangguan kesehatan mental.
  • 1 dari 10 orang di Indonesia diperkirakan mengidap gangguan mental.

Faktor Penyebab

  • Tekanan sosial dan akademik yang tinggi di kalangan pelajar.
  • Rendahnya kesadaran digital, yang memperparah dampak media sosial terhadap kesehatan mental.
  • Stigma terhadap gangguan jiwa, membuat banyak penderita enggan mencari bantuan.
  • Kurangnya akses layanan psikologis, terutama di daerah terpencil.

Dampak yang Ditimbulkan

  • Gangguan mental tidak hanya memengaruhi individu, tetapi juga berdampak pada produktivitas nasional dan stabilitas sosial.
  • Meningkatnya angka bunuh diri dan kekerasan dalam rumah tangga menjadi indikator serius dari krisis ini.

Upaya Penanganan

  • Pemerintah menyediakan layanan konseling daring seperti healing119.id, yang telah dikunjungi lebih dari 45.000 pengguna.
  • Gerakan seperti Restorasi Jiwa Indonesia mendorong masyarakat untuk menjaga ketenangan batin dan melawan provokasi sosial dengan refleksi spiritual.

Apa yang Bisa Dilakukan?

  • Edukasi publik untuk menghapus stigma dan meningkatkan literasi kesehatan mental.
  • Peningkatan layanan psikologis di sekolah dan fasilitas kesehatan.
  • Kampanye digital sehat untuk mengurangi dampak negatif media sosial.
  • Pendekatan komunitas dan spiritual untuk pemulihan jiwa kolektif bangsa.
Halaman 2/2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved