Kamis, 4 September 2025

Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud

Selain Chromebook, Kemendikbud juga Kerja Sama dengan Google dalam Program Bangkit, Gandeng Gojek

Kemendikbudristek turut bekerjasama dengan Google dalam program Bangkit. Program ini berupa pelatihan untuk mahasiswa semester akhir.

Tribunnews.com/Ibriza
KASUS LAPTOP CHROMEBOOK - Eks Mendikbud Nadiem Makarim usia diperiksa penyidik terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook di Kemendikbud periode 2019-2022, di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (15/7/2025). Nadiem Makarim menegaskan ia akan pulang ke rumah untuk menemui keluarganya. Di sisi lain, di masa kepemimpinan Nadiem, Kemendikbudristek turut bekerja sama dengan Google dalam program Bangkit. Diduga program itu hanya berjalan sampai tahun 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan teknologi multinasional asa Amerika Serikat (AS), Google, terseret dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook Kemendikbudristek pada 2020-2022.

Kejaksaan Agung (Kejagung) mengatakan perwakilan Google di Indonesia sempat bertemu dengan staf khusus (stafsus) Nadiem Makarim saat masih menjabat sebagai Mendikbudristek, Jurist Tan, pada Februari dan April 2020.

Adapun perwakilan Google yang bertemu adalah Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Google Indonesia, Putri Ratu Alam serta seseorang bernama William.

Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar menuturkan pertemuan itu terjadi setelah adanya perintah dari Nadiem untuk membahas soal teknis pengadaan laptop Chromebook.

"Pada bulan Februari dan April 2020, NAM (Nadiem Makarim) bertemu dengan pihak Google yaitu William dan Putri Ratu Alam, membicarakan pengadaan TIK di Kemendikbudristek."

"Selanjutnya JS (Jurist Tan) menindaklanjuti perintah NAM untuk bertemu dengan pihak Google tersebut. Kemudian membicarakan teknis pengadaan TIK di Kemendikbudristek dengan menggunakan Chrome OS, diantarnya juga saat itu dibahas adanya co-investment sebanyak 30 persen dari Google untuk Kemendikbudristek," kata Qohar dalam konferensi pers di Gedung Kejagung pada Selasa (15/7/2025).

Baca juga: Korupsi Chromebook: Investasi Google ke Gojek Didalami, Tahun 2018 Gojek Terima Rp 16 T

Nyatanya, kerja sama semacam ini antara Google dan Kemendikbudristek juga terjalin lewat program bernama 'Bangkit'

Adapun program ini dimulai pada tahun 2020 atau bersamaan dengan pengadaan laptop Chromebook.

Program Bangkit Turut Gaet Gojek hingga Traveloka

Dikutip dari laman Kemendiktisaintek, program ini ditujukan untuk pengembangan kompetensi mahasiswa untuk berkarir di dunia teknologi.

Program ini dipimpin oleh Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud yang bekerjsama dengan Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka.

Program Bangkit ditawarkan lewat Kampus Merdeka bagi ribuan mahasiswa yang sudah terpilih.

Sementara, program ini memiliki kurikulum tersendiri dengan membahas beberapa topik pembelajaran seperti machine learning, pemograman dan pengembangan Android, dan Google Cloud Platform.

Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam, mengungkapkan para mahasiswa yang mengikuti program ini dapat kesempatan untuk ikut dalam program magang di Stanford University.

"Program ini juga bekerjasama dengan Universitas Stanford melalui program University Innovation Fellow. Peserta-peserta terbaik nantinya berkesempatan untuk mengikuti program internship dari Stanford University," ujarnya pada 15 Februari 2021 lalu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan