Selasa, 18 November 2025

Eks Komisioner Komnas HAM Choirul Anam Akui Pernah Diwawancara Arsul Sani Untuk Disertasi

Eks Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, membenarkan dia pernah diwawancara Arsul Sani untuk keperluan penyusunan disertasi.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Reynas Abdila
IJAZAH - Komisioner Kompolnas M Choirul Anam di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (7/2/2025). Choirul Anam membenarkan dia pernah diwawancara Arsul Sani untuk keperluan penyusunan disertasi. 

Ringkasan Berita:
  • Anam mengaku pernah  memberikan data-data terkait yang dimiliki Komnas HAM kepada Arsul Sani
  • Anam mengaku sempat diskusi dengan Arsul Sani terkait penanganan terorisme di Indonesia
  •  Arsul Sani mengaku sempat mewawancara sejumlah tokoh untuk keperluan menyusun disertasinya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Komisioner Komnas HAM yang saat ini menjabat sebagai Anggota Kompolnas, Choirul Anam, membenarkan dia pernah diwawancara Arsul Sani untuk keperluan penyusunan disertasi.

Anam mengatakan, ia tidak mengingat secara jelas kapan waktu wawancara itu dilakukan.

Namun, katanya, saat itu dia tengah menjabat Komisioner Komnas HAM 2017-2022.

"Ya saya waktu sebagai Komisioner Komnas HAM, ya untuk kepentingan disertasinya Pak Arsul Sani waktu itu memang sempat diwawancarai, termasuk juga kalau enggak salah ingat, dimintakan data. Jadi data-datanya Komnas HAM yang dibutuhkan untuk disertasinya Pak Arsul Sani," kata Choirul Anam kepada Tribunnews.com, Senin (17/11/2025).

Anam menjelaskan, disertasi Arsul Sani berkaitan dengan penanganan terorisme.

Baca juga: Dituding Ijazah Palsu, Arsul Sani: Tabayyun Dulu, Jangan Emosi

Karena itu, katanya, kala itu dia juga memberikan data-data terkait yang dimiliki Komnas HAM kepada Arsul Sani.

"Saya lupa kapan waktunya. Yang pasti waktu itu saya sebagai Komisioner Komnas HAM dan memang soal penanganan terorisme di Indonesia," jelasnya.

Tak hanya melakukan wawancara, menurut Anam, kala itu mereka juga berdiskusi terkait penanganan terorisme di Indonesia.

Baca juga: Arsul Sani Sempat Enggan Tunjukkan Ijazahnya Kepada Publik: Khawatir Diedit

"Ya disamping wawancara ada diskusinya dan lihat perkembangan situasi bagaimana di Indonesia soal penanganan terorisme dalam konteks hak asasi manusia," jelasnya.

"Oleh karenanya memang ya (memberikan) data bagaimana dinamika penanganan di Indonesia, berapa kasus, bagaimana penanganannya, kalau enggak salah ya, ini kan cukup lama. Saya Komisioner Komnas HAM itu kan tahun 2017 sampai tahun 2022," ucap Anam.

Pengakuan Arsul Sani

Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arsul Sani mengaku sempat mewawancara sejumlah tokoh untuk keperluan menyusun disertasinya.

Arsul mengatakan, pada 2021, dia mendaftar di Collegium Humanum (CH)/Warsaw Management University (WMU) di Warsawa, Polandia.

Hal ini dilakukannya untuk melanjutkan studi doktornya di bagian professional doctorate program bidang Justice, Policy and Welfare Studies di Glasgow School for Business and Society, Glasgow Caledonian University (GCU), Inggris yang sempat terjeda, sejak 2017, karena kesibukannya di dunia politik Tanah Air.

Arsul mempertahankan disertasinya yang diuji melalui “viva voce" dengan judul “Re-examining the considerations of national security interests and human rights protection in counter-terrorism legal policy: a case study on Indonesia with focus on post Bali-bombings development".

Ia melakukan riset penelitian selama dua tahun, termasuk melakukan penelitian empiris melalui wawancara kepada sejumlah tokoh dan akademisi terkait penanggulangan terorisme di Indonesia.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved