Program Makan Bergizi Gratis
Pernyataan Cucun Dibalas Menohok oleh Tan Shot Yen: Ahli Gizi Kepakarannya Bukan Cuma Ngitung Kalori
Politikus PKB itu menyebut segala kebijakan termasuk soal perlu atau tidaknya ahli gizi dalam program MBG diputuskan olehnya selaku Wakil Ketua DPR
Ringkasan Berita:
- Pernyataan Cucun Ahmad Syamsurijal terkait program MBG khususnya soal peran ahli gizi menimbulkan kontroversi
- Pernyataan Cucun membuat geram ahli gizi dokter Tan Shot Yen
- Cucun menegaskan pernyataannya muncul dalam konteks pengawasan dan penyampaian aspirasi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya soal peran ahli gizi menimbulkan kontroversi.
Bahkan pernyataan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu membuat geram ahli gizi dokter Tan Shot Yen.
Baca juga: Viral Pernyataan Cucun, Dr Tan: Profesi Ahli Gizi Tak Bisa Digantikan dalam Program MBG
Sebelumnya, Cucun menyebut tak perlunya ahli gizi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada acara bertajuk Rapat Konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ahli Gizi Geram
Dalam instagram pribadinya seperti dikutip dari TribunJakarta.com, Ahli Gizi dokter Tan Shot Yen menyampaikan kegeramannya terhadap pernyataan tersebut.
Sebagai infomasi, Dokter Tan Shot Yen merupakan seorang ahli gizi. Namanya cukup terkenal di Indonesia.
Wanita kelahiran Beijing, 17 Sepetember 1964 ini menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Tarumanegara, melanjutkan karier profesional di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), serta meraih gelar Magister Humaniora.
Dokter Tan juga penulis buku Nasehat buat Sehat, pernah mengambil pendidikan pasca-sarjana dalam instructional physiotherapy di Perth, Australia, serta diploma Penyakit Menular Seksual dan HIV-AIDS di Thailand.
Selain itu, dokter Tan Shot Yen menempuh pendidikan filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.
Belakangan, ia juga menyoroti soal menu MBG hingga peran ahli gizi.
Mengutip akun instagram pribadinya, dokter Tan merepost atau mengunggah ulang sejumlah postingan yang menampilkan Cucun dengan pernyataan tersebut.
Di dalamnya, ia langsung kasih paham Cucun perihal peran ahli gizi.
"Ahli gizi tu MENENTUKAN mana makanan bergizi beneran mana enggak
Bukan bisa ditindas maunya juragan Sppg.. yg cari harga murah dan TENAGA MURAH," tulisnya dalam story instagram dikutip Tribun Jakarta, Senin (17/11/2025).
"Ahli gizi ga layak dikacaukan jadi tukang masak sekaligus tertuduh utama jika ada keracunan.
AHLI GIZI KEPAKARANNYA BUKAN CUMA NGITUNG KALORI PAHAM YA??," sambungnya.
Tak berhenti sampai di situ, dokter Tan juga memberikan ucapan menohok kepada Cucun.
"Semoga kalau dia masuk RS diet nya yg urus lulusan SMA AJAAAH," tulisnya.
Baca juga: Sosok Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal
Pernyataan Cucun
Mulanya dalam acara bertajuk Rapat Konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat ada seorang peserta yang memberikan solusi terkait kesulitan dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mencari ahli gizi.
Disisi lain, permasalahan ini pun sempat disampaikan Kepala BGN, Dadan Hindayana saat rapat bersama dengan Komisi IX DPR pada Rabu (12/11/2025) lalu.
Peserta itu pun lantas meminta jika memang nantinya pengawas di SPPG tidak memiliki latar belakang pendidikan gizi, maka ia ingin tidak digunakannya embel-embel orang terpilih tersebut sebagai ahli gizi.
"Jika memang pada akhirnya tetap ingin merekrut dari non gizi, tolong tidak menggunakan embel-embel ahli gizi lagi," ujarnya dikutip pada Senin (17/11/2025).
"Tetapi cukup sebagai posisi pengawas produksi dan kualitas atau QA (quality assurance) atau QC (quality control)," sambungnya.
Kemudian, peserta itu turut memberikan solusi lain di mana BGN bisa menggandeng Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) untuk memenuhi kebutuhan ahli gizi di tiap SPPG.
"Nanti mungkin ke depannya, BGN bisa berkolaborasi dengan organisasi profesi Persagi," katanya.
Peserta itu juga mengingatkan jika nantinya BGN merekrut ahli gizi yang tidak berlatar belakang pendidikan gizi, maka makanan yang diberikan kepada penerima manfaat dikhawatirkan tidak sesuai dengan gizi yang dibutuhkan.
Selain Persagi, peserta tersebut juga menyarankan BGN bisa turut menggandeng organisasi profesi lain yakni Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI).
Belum selesai peserta tersebut berbicara, Cucun tiba-tiba memotongnya.
Perdebatan antara Cucun dan peserta konsolidasi pun terjadi.
Menurut Cucun, peserta tersebut telah berbicara terlalu lama.
"Apakah boleh kasih solusi satu lagi?" kata peserta tersebut.
"Itu kan terkait profesi kamu. Cukup ya? Kamu itu (bicaranya) terlalu panjang. Yang lain kasihan," jawab Cucun.
"Boleh satu lagi (memberikan solusi)?" timpal peserta itu lagi.
"Udah, udah cukup," jawab Cucun lagi.
Kemudian, peserta tersebut diminta untuk duduk oleh Cucun.
Tak masuk di logika, Cucun malah mengungkapkan peserta yang memberikan solusi bagi BGN itu sebagai sosok arogan.
Lantas, politikus PKB itu menyebut segala kebijakan termasuk soal perlu atau tidaknya ahli gizi dalam program MBG diputuskan olehnya selaku Wakil Ketua DPR.
"Saya nggak suka anak muda arogan kayak gini. Mentang-mentang kalian sekarang dibutuhkan negara, kalian bicara undang-undang. Pembuat kebijakan itu saya," ujarnya.
Dia lantas menyebut bakal rapat dengan BGN untuk mengubah diksi ahli gizi dalam program MBG.
Cucun mengatakan diksi tersebut bakal diganti menjadi 'tenaga yang menangani gizi'.
Dengan perubahan tersebut, Cucun menegaskan BGN tidak perlu lagi merekrut ahli gizi untuk program MBG.
"Tidak perlu ahli gizi. Cocok nggak? Nanti saya selesaikan di DPR," tuturnya.
Menurut Cucun, ahli gizi nantinya bisa diganti dengan orang yang lulusan SMA dan diberi pelatihan tiga bulan terkait gizi.
Dia menyebut mereka yang mengikuti pelatihan tersebut akan diberi sertifikat dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
"Nanti tinggal ibu Kadinkes melatih orang. Bila perlu di sini, di kabupaten itu, punya anak-anak yang fresh graduate, anak-anak SMA cerdas, dilatih sertifikasi, saya siapkan BSNP."
"(Program MBG) tidak perlu kalian (ahli gizi) yang sombong seperti ini," ujarnya.
Hingga Minggu pagi pukul 08.30 WIB, video ini telah ditonton sebanyak 619 ribu kali, disukai 31.600 orang, dan dikomentari 1.563 kali.
Bahkan, akun TikTok Gerindra turut mengomentari pernyataan Cucun tersebut.
"Bahaya banget itu ngomongnya. Anggota DPR RI itu yang ngomong, bukan dari BGN," tulisnya.
Baca juga: Program MBG untuk Lansia dan Disabilitas Perlu Sistem Pengamanan Ketat, Ini Catatan Ahli
Klarifikasi Cucun
Cucun Ahmad Syamsurijal, memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang sebelumnya menimbulkan polemik mengenai keberadaan ahli gizi dalam pengelolaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Cucun menegaskan, pernyataannya muncul dalam konteks pengawasan dan penyampaian aspirasi dari berbagai pihak yang selama ini menyampaikan keluhan mengenai ketidaksesuaian tenaga ahli gizi di lapangan.
“Jadi kita menjalankan fungsi pengawasan. Selama ini sering ada keluhan, baik dari mitra maupun juga semua stakeholder tadi KSPPG atau ahli gizi sendiri. Kadang-kadang ada KSPPG tidak match dengan mitra itu,” kata Cucun, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/11/2025).
Cucun menjelaskan, persoalan tersebut mengemuka sejak Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX, yang memutuskan perlunya solusi atas kelangkaan tenaga profesional seperti ahli gizi dan akuntan.
Menurutnya, para ahli gizi juga telah menyampaikan masukan tersebut.
“Nah, kemarin itu berkembang, ada mitra yang berkembang, bukan hanya berkembang di sana. Awalnya kita itu dari RDP Komisi IX yang mengambil keputusan untuk mencari solusi kelangkaan terkait ahli gizi, akuntan. Nah, teman-teman ahli gizi ini sudah tahu di bawah. Menyampaikan usulan, ada kalimatnya enggak sedikit, jangan pakai embel-embel apa? Ahli gizi, kalau memang mau diganti,” ucapnya.
Cucun mengaku baru mengetahui bahwa Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) dan Badan Gizi Nasional (BGN) baru akan menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah disepakati sejak Oktober.
Menurutnya, belum adanya MoU teknis turut memicu kekisruhan di lapangan, termasuk perpindahan ahli gizi antar dapur penyedia layanan.
“Nah, saya juga baru tahu, ternyata si PERSAGI ini sama siapa BGN baru mau menindaklanjuti MoU yang sudah dari bulan Oktober. Nah, di sini kan perlu ditertibkan seperti misalkan gini, tidak akan terjadi ada ahli gizi yang dari satu dapur pindah ke dapur yang lain,” ucapnya.
Wakil Ketua Umum DPP PKB itu juga menyinggung majelis etik PERSAGI yang telah menyampaikan persoalan tersebut.
Termasuk usulan dari sebagian pihak dalam forum agar penamaan jabatan tidak lagi menggunakan embel-embel ahli gizi apabila posisinya diganti oleh profesi lain.
“Kemudian juga tadi majelis etiknya sudah disampaikan, karena belum ada MoU teknis saja, ya, sudah disampaikan tadi, makanya kejadian kemarin itu karena usulan tidak pakai lagi apa, usulannya dalam forum itu. Kalau mau diganti, jangan pakai embel-embel ahli gizi,” ujarnya.
Namun, Cucun menegaskan bahwa dirinya justru memperjuangkan agar profesi ahli gizi tetap menjadi bagian utama dalam program MBG, agar tidak tersingkir oleh profesi lain.
“Kita respons, kita akan bawa, kalau memang misalkan seperti ini, nanti justru profesinya yang akan tereliminir sama yang profesi-profesi lain,” tegasnya.
Sebab itu, ia menekankan pentingnya optimalisasi peran ahli gizi dalam program pemerintah yang berkaitan dengan peningkatan kualitas gizi masyarakat.
“Tapi tadi saya sampaikan aspirasi di sini dengan BGN, maksimalkan yang ada. Ya, profesinya adalah ahli gizi, karena kita berbicara gizi ini kan, ya. Oke, itulah, ya. Tadi sudah saya sampaikan,” tandas Cucun. (Tribunnews.com/TribunJakarta.com)
Program Makan Bergizi Gratis
| Wakil Kepala BGN Soroti Dugaan Monopoli SPPG di Bandung Barat |
|---|
| Kepala BGN: Anggaran Makan Bergizi Gratis Sudah Terserap Rp 48 Triliun |
|---|
| Klarifikasi BGN soal Viral Susu MBG Diduga Basi di Lampung Utara |
|---|
| KPAI: Pelaksanaan Program MBG Perlu Dengarkan Pendapat Anak-anak |
|---|
| Temuan Cacing Tanah di Menu Telur Orak Arik MBG Siswa SMAN 6 Medan |
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Wakil-Ketua-DPR-Cucun-Syamsurijal-Viral.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.