Sabtu, 22 November 2025

Gelar Pahlawan Nasional

Kronologi Diskusi Tolak Soeharto Pahlawan Batal Digelar di Kampus UTA 45 Jakarta

Namun, pada hari yang sama dengan rencana diskusi, Damar justru dipanggil oleh dekan fakultasnya.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
GELAR PAHLAWAN SOEHARTO - Massa dari Aliansi Nasional Pemuda Mahasiswa melakukan aksi di depan Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Senin (10/11/2025). Dalam aksinya mereka memprotes pemberian gelar pahlawan kepada Presiden ke-2 RI Soeharto karena dinilai mengkhianati aksi gerakan protes tahun 1998 serta pengukuhan gelar pahlawan ini dinilai menormalisasi seluruh kekerasan dan pelanggaran HAM yang terjadi di era Soeharto. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Hari Senin, 10 November 2025, jam 09.00 WIB, aku masih melakukan ujian tengah semester, kurang lebih selesai jam 11 siang. Waktu di kantin, istirahatlah biasa, dipanggil secara lisan oleh Ketua Program Studi. Dinyatakan bahwa dipanggil untuk menghadap Pak Dekan, Dekan FEBIS, Pak Bobby Reza, di ruangan," kisahnya.

Dalam pertemuan itu, hadir sejumlah pimpinan fakultas.

"Di situ ada Kepala Bidang Kemahasiswaan, di situ ada Ketua Program Studi Manajemen, di situ ada Dekan Fakultas Ekonomi, Bisnis, dan Ilmu Sosial."

Damar mengaku tidak menduga pertemuan tersebut membahas diskusinya.

"Di pertemuan pertama, memang aku tidak menduga bahwa akan membicarakan hal tersebut, karena diskusi ini saya sudah anggap biasa."

Namun, ia justru mendapat pernyataan mengagetkan dari Dekan Bobby Reza.

"Ternyata memang mengagetkan, begitu yang disampaikan oleh Pak Bobby Reza sebagai Dekan, bahwa Pak Bobby Reza menyatakan saya dapat perintah bahwa akan ada skorsing, dan ini perintah dari atas," pungkas Damar.

Baca juga: Gelar Pahlawan Soeharto, Akademisi Ingatkan Peristiwa Penting Republik dan Nilai Warisan

Hingga berita ini diturunkan, pihak kampus UTA 45 Jakarta masih berusaha untuk dimintai pernyataan resminya terkait skorsing terhadap Damar Setyaji Pamungkas.

Berikut petikan wawancara dengan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Bisnis, dan Ilmu Sosial (FEBIS) Program Studi Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 (UTA 45) Jakarta, Damar Setyaji Pamungkas dengan Tribunnews.

Tanya: Bisa dikatakan keapatisan ini muncul karena ada kekhawatiran, ada intervensi begitu dari pihak rektorat dan sebagainya, pimpinan-pimpinan kampus. Bagaimana kronologinya itu, Mas Damar?

Jawab: Hari Senin, 10 November 2025, jam 9, aku masih melakukan ujian tengah semester, kurang lebih selesai jam 11 siang. Waktu di kantin, istirahatlah biasa, dipanggil secara lisan oleh Ketua Program Studi. Dinyatakan bahwa dipanggil untuk menghadap Pak Dekan, Dekan FEBIS, Pak Bobby Reza, di ruangan. Di situ ada Kepala Bidang Kemahasiswaan, di situ ada Ketua Program Studi Manajemen, di situ ada Dekan Fakultas Ekonomi, Bisnis, dan Ilmu Sosial.

Di pertemuan pertama, memang aku tidak menduga bahwa akan membicarakan hal tersebut, karena diskusi ini saya sudah anggap biasa. Ternyata memang mengagetkan, begitu yang disampaikan oleh Pak Bobby Reza sebagai Dekan, bahwa Pak Bobby Reza menyatakan saya dapat perintah bahwa akan ada skorsing, dan ini perintah dari atas.

Saya tanyakan kenapa? Pertama, karena dianggap kegiatan politik praktis, dan diskusi umum ini dianggap bukan kegiatan akademik. Dan pertemuan pertama itu belum menyinggung perizinan, masih duduk perkaranya di politik praktis. Dan di situ sempat disampaikan juga bahwa kampus didatangi oleh pihak eksternal. Dan informasi yang disampaikan ke saya soal pihak eksternal ini, hanya memberi tahu informasi soal jumlahnya, kuantitas, dan asal pihak eksternal ini dari mana.

Tanya: Berarti pemanggilan dilakukan pada hari H. Hari H, harus dibatalkan diskusi publik itu. Kemudian setelah itu apakah ada pemanggilan lagi sampai akhirnya surat skorsing terbit?

Jawab: Waktu itu, waktu pertemuan pertama masih ada debat lumayan panjang. Karena saya tetap menganggap ini bukan kegiatan politik praktis, tidak ada tujuan politik praktis, dan memang berbasis akademik.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved