Rahasia China Kuasai Pasar Lokal dengan Harga Tetap Murah
China akan terus berusaha menjaga pelemahan mata uang yen terhadap mata uang mitra dagang utama China.
Selain Belt Road Initiatives dengan membangun infrastruktur lintas negara, Tiongkok juga bernvestasi di negara lain dan mengakuisisi teeutama sektor manufaktur hingga energi.
Dia menambahkan, membanjirnya produk-produk China di Indonesia menekan pelaku usaha lokal, berpotensi menyebabkan ketergantungan pada impor dan defisit neraca perdagangan.
Selain itu juga memicu pergeseran nilai budaya dan pola konsumsi masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
"Tiongkok saat ini menjadi pisat ekonomi dunia dengan ekspansi ke pasar dunia lewat Belt and Road Initiative. Indonesia berpeluang besar jadi mitra strategis Tiongkok karena punya populasi penduduk, sumber daya alam dan geografis," ungkapnya.
Baca juga: China Dilaporkan Mau Beli Dua Lusin Pesawat Tanker Rusia IL-78, Serangan ke Taiwan Dipercepat?
Dampak positif bagi Indonesia dari membanjirnya produk Tiongkok adalah terbukanya akses investasi dan infrastruktur, kenaikan ekspor bahan mentah dan hasil industri, transfer teknologi dan tenaga kerja tetampil, serta naiknya pendapatan negara dengan indikator kenaikan produk domestik bruto (GDP).
"Dari perspektif budaya, Tiongkok menjalankan strategi soft diplomacy lewat budaya agar terjadi akulturasi dengan budaya lokal, festival kuliner, pelajaran bahasa," ungkap Yen Yen.
Sementara, dari perspektif sosial muncul interaksi sosial pekerja pelajar dan investor, resostensi sosial, peluang membangun kerjasama sosial.
"Dengan demografi yang besar, tantangannya Indonesia jadi pasar konsumen yang kuat bagi Tiongkok, bukan produsen inovasi, serta pendidikan dan keterampilan yang tidak merata," beber Yen Yen.
Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN- China
Laode Ikrar Hastomi dari Kementerian Perindustrian RI menegaskan, sektor industri Indonesia cukup kuat dengan pertumbuhan 4,75 dan kontribusi terhadap PDB Indonesia 40,69 persen.
"Neraca dagang Indonesia secara umum masih surplus. Kontibusi terbesar dari sektor manufaktur: industri logam dasar, industri makanan minuman hingga industri transportasi," sebutnya.
Terkait dengan tren ekspor impor RI dan China, dia mengingatkan, Indonesia dalam komunitas ASEAN telah meneken perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China FTA di 2022.
"Sebelum ada kesepakatan ini, ekspor RI ke China cukup beragam dan didominasi sektor industri. Tapi sejak ada perjanjian ini, sektor industri memghilang dari daftar 20 top komoditi ekspor RI ke China. Secara value added menurun," sebutnya.
Namun sejak 2019 fenomena itu berbalik. Tapi didominasi oleh satu sektor yakni logam dasar. "Ekspor produk stainless steel RI ke China tiba-tiba melonjak didorong oleh beroperasinya produk hilirisasi di Morowali," ungkap Laode.
Baca juga: Gelombang Protes Anti-Tiongkok Terjadi di Seoul, Ketegangan Diplomatik Meningkat
"Saking murahnya produk ini yang diekspor ke China, China berlakukan kebijakan anti-dumping terhadap komoditi logam dasar dari Indonesia."
"Ini menunjukkan produk Indonesia cukup kompetitif. Kebijakan hilirisasi dijalankan oleh beberapa kementerian dan hasilnya mulai terlihat," bebernya.
China
Tiongkok
Belt and Road Initiative China
Yen Yen Kuswati
harga rendah
Jalur Logistik
Mohammad Dian Revindo
| QRIS Sudah Bisa Digunakan di China Akhir 2025 dan Korea Selatan Awal 2026 |
|
|---|
| Profesor NTU Singapura Sebut Eksekusi Proyek Whoosh Ceroboh: China Buru-buru, Tak Ada Studi Mendalam |
|
|---|
| Klasemen Akhir Perolehan Medali Asian Youth Games 2025: Indonesia Finis di Urutan 15, Ungguli Jepang |
|
|---|
| Jokowi Alihkan Kerjasama Whoosh dari Jepang ke China, Mahfud MD Pertanyakan Apa yang Jadi Jaminan? |
|
|---|
| Trump dan Xi Jinping Capai Deal, Menkeu AS: China Bakal Impor 12 Juta Kedelai Amerika di Musim Panen |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.