Ada Lima Prioritas Transportasi, Menhub Dudy Ajak MTI Perkuat Sinergi
Dudy menegaskan bahwa di tengah berbagai tantangan transportasi, kebijakan yang tepat hanya dapat lahir melalui kolaborasi
Ringkasan Berita:
- Kemacetan di kota-kota besar yang membebani produktivitas nasional.
- Percepatan transportasi berkelanjutan dan elektrifikasi.
- Di tengah berbagai tantangan transportasi, kebijakan yang tepat hanya dapat lahir melalui kolaborasi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Dudy Purwagandhi, secara resmi membuka Kongres X Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) di Batam, pada Sabtu (15/11/25).
Dalam sambutannya, Dudy menyampaikan apresiasi kepada MTI yang telah menjadi rumah besar bagi gagasan, dialog, dan kerja-kerja intelektual yang menopang arah kebijakan transportasi nasional.
Dudy pun menyampaikan sejumlah isu transportasi yang tidak sederhana, yakni:
- Kemacetan di kota-kota besar yang membebani produktivitas nasional;
- Keselamatan transportasi yang masih perlu ditingkatkan;
- Integrasi antarmoda yang berjalan bertahap dan memerlukan konsistensi kebijakan;
- Transformasi energi, termasuk elektrifikasi kendaraan yang membutuhkan ekosistem matang;
- Konektivitas logistik yang menuntut sistem lebih efisien dan kompetitif;
- Ketimpangan akses di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T);
- Tekanan perubahan iklim dan kondisi cuaca ekstrem yang menguji ketahanan infrastruktur.
Baca juga: Masyarakat Indonesia dan Transportasi Publik: Integrasi, Efisiensi dan Organisasi
Dalam kesempatan ini, Dudy juga menegaskan beberapa prioritas yang memerlukan perhatian bersama dan sinergi.
Pertama, peningkatan keselamatan seluruh moda transportasi.
Kedua, integrasi dan modernisasi sistem transportasi perkotaan. MRT, LRT, BRT, KRL, serta angkutan feeder harus berpadu dalam sebuah jaringan layanan yang rapi dan saling terhubung.
Ketiga, percepatan transportasi berkelanjutan dan elektrifikasi.
Empat, peningkatan kualitas logistik nasional.
Kemudian kelima, penguatan SDM dan kesiapan menghadapi perubahan iklim.
“Saya berharap MTI dapat memberikan masukan konstruktif terkait model integrasi, perilaku pengguna, hingga reformasi angkutan umum yang lebih humanis,” ujarnya.
Peran Strategis MTI
Dudy menegaskan bahwa di tengah berbagai tantangan transportasi, kebijakan yang tepat hanya dapat lahir melalui kolaborasi. Untuk itulah kehadiran MTI menjadi sangat strategis.
“MTI adalah think tank independen yang mampu memberikan masukan objektif, kritik konstruktif, dan rekomendasi kebijakan berbasis ilmu. Pemerintah tidak dapat berjalan sendirian. Saya mengajak MTI untuk terus bergandengan tangan dengan Kementerian Perhubungan dalam merumuskan kebijakan yang berorientasi pada keselamatan, inklusivitas, keberlanjutan, dan daya saing nasional,” tegas Dudy.
Menhub mengajak Kongres X MTI sebagai titik tolak untuk membangun transportasi Indonesia yang semakin terintegrasi, efisien, aman, berkelanjutan, dan berkeadilan.
“Transportasi bukan hanya soal jalan dan kendaraan. Transportasi adalah urat nadi negara, fondasi pertumbuhan ekonomi, dan instrumen pemerataan pelayanan publik,” pungkasnya.
"Kehadiran bapak menteri perhubungan dengan seluruh masukan yang beliau sampaikan menjadi bahan perumusan amanah kongres untuk program kerja dan strategi kemitraan MTI dan pemerintah dalam perumusan kebijakan transportasi ke depan," demikian dijelaskan Tory Damantoro, Ketua Umum MTI.
| Polemik Driver Taksi Online Wajib KTP Bali, Ini Kata Asosiasi Ojol hingga MTI |
|
|---|
| DPR: Indonesia Perlu Punya UU Transportasi Online agar Status Driver Jelas |
|
|---|
| Super Air Jet Resmi Terbang Rute Jakarta-Kediri di Hari Pahlawan, Mudahkan Akses Udara |
|
|---|
| Kereta Cepat Menuju Surabaya: Solusi atau Hanya Proyek Ambisius? |
|
|---|
| Delapan Kampus Swasta Jawa Barat Masuk QS World University Rankings Asia 2026 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.