Rabu, 19 November 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Operasi Anti-Narkoba AS Makin Agresif, Trump Isyaratkan Gempur Kartel Meksiko

Trump buka peluang serangan militer ke Meksiko untuk hantam kartel narkoba, memicu kekhawatiran diplomatik dan respons keras Mexico City.

SOUTHCOM
PERANG ANTI-NARKOBA AS. Tangkapan layar ini diambil dari video yang diunggah Komando Selatan AS yang menunjukkan sebuah kapal sesaat sebelum diserang oleh militer AS di Karibia pada tanggal 10 November 2025. Foto dibagikan oleh SOUTHCOM. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Senin (17/11/2025) menyatakan kemungkinan perluasan operasi militernya terhadap kartel narkoba hingga mencakup wilayah Meksiko. 

NBC News melaporkan Gedung Putih memanfaatkan dasar hukum dari Executive Order (EO) 14157, yang memungkinkan pemerintah menetapkan kartel sebagai Foreign Terrorist Organizations (FTO).

Penetapan ini memberikan legalitas bagi militer AS untuk melancarkan operasi tanpa persetujuan Kongres.

Trump ingin menunjukkan bahwa pemerintahannya tidak ragu menggunakan kekuatan militer untuk melindungi warga AS.

Eskalasi operasi anti-narkoba dipandang sebagai sinyal politik bahwa ia siap mengambil langkah ekstrem menghadapi ancaman fentanyl.

Hubungan AS–Meksiko di Bawah Pemerintahan Trump dan Claudia Sheinbaum

Sheinbaum berulang kali menegaskan bahwa operasi militer asing tanpa izin pemerintahnya “tidak akan pernah terjadi.”

Mexico City menilai tindakan unilateral AS sebagai pelanggaran kedaulatan.

Pemerintah Meksiko lebih memilih memperkuat kepolisian federal dan melakukan reformasi internal.

Pendekatan ini berbeda tajam dari strategi militeristik Trump terhadap kartel.

Dalam pernyataan kepada wartawan di Ruang Oval, Trump mengatakan bahwa ia “tidak keberatan melancarkan serangan ke Meksiko” untuk menghentikan kartel.

Ia juga mengklaim telah berbicara dengan pejabat Meksiko soal kemungkinan intervensi.

Trump tidak menjawab ketika ditanya apakah ia akan menunggu izin pemerintah Meksiko.

Baca juga: AS Gempur Kapal di Karibia, 4 Tewas, Serangan ke-20 Picu Ketegangan Baru di Amerika Latin

Meski masih ada koordinasi terbatas dalam intelijen dan penegakan hukum, perbedaan pendekatan kedua negara menimbulkan ketidakpercayaan.

AS memilih langkah militer, sementara Meksiko memprioritaskan penguatan institusi domestik.

Para analis di Meksiko memperingatkan bahwa operasi militer AS berpotensi menimbulkan korban sipil dan memperburuk ketegangan di wilayah perbatasan.

Pernyataan Trump memicu kekhawatiran besar di kalangan pejabat keamanan Meksiko.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved