Gelar Pahlawan Nasional
“Saya Undang Anda Ziarah ke Makam Marsinah di Nganjuk”: Permintaan Kakak ke Kapolri
Kakak Marsinah undang Kapolri ke makam adiknya di Nganjuk, mengingat perjuangan buruh dan kasus HAM yang belum tuntas.
Meski beberapa individu perusahaan diadili, Mahkamah Agung (MA) membebaskan mereka karena indikasi pengakuan diperoleh melalui paksaan. Hingga kini, pelaku utama dan dalang pembunuhan Marsinah masih belum terungkap.
Sementara dari unsur militer, Kapten Kusaeri, Komandan Koramil setempat, sempat diperiksa dan dikenai sanksi disiplin karena tidak melaporkan peristiwa tersebut. Ia tidak didakwa sebagai pelaku pembunuhan. Kasus ini tetap menjadi contoh pelanggaran HAM berat yang belum terselesaikan di Indonesia.
Baca juga: Gelar Pahlawan Nasional Bukan Alat Penghapus Sejarah
Warisan Perjuangan Marsinah
Permintaan Marsini kepada Kapolri untuk berziarah ke makam Marsinah bukan hanya simbol penghormatan.
Hal itu juga menjadi pengingat sejarah perjuangan buruh yang menuntut keadilan, sekaligus menekankan bahwa hak pekerja dan penegakan HAM tetap relevan hingga kini.
Marsinah
Pahlawan Nasional
Gelar Pahlawan Nasional
Kapolri
Listyo Sigit Prabowo
Nganjuk
aktivis buruh
makam Marsinah
pelanggaran HAM
pembunuhan
Gelar Pahlawan Nasional
| Mengintip Rumah Cendana: Tempat Soeharto Dulu Berkumpul, Kini Ditinggal Anak-anaknya |
|---|
| Pahlawan Nasional, Menteri HAM Tetapkan Nama Gedung Kementerian HAM Jadi Gedung KH Abdurrahman Wahid |
|---|
| Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Situasi di Ndalem Kalitan Sepi Ada Upacara di Astana Giribangun |
|---|
| Sarwo Edhie, Gus Dur hingga Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Golkar Sampaikan Ini kepada Prabowo |
|---|
| Tutut Soeharto Tak Persoalkan Penolakan Gelar Pahlawan Nasional untuk Ayahnya |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.