Rabu, 19 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Ingin Beli Ratusan Jet Tempur Rafale dan Gripen, Zelensky Punya Uang dari Mana?

Rencana Ukraina memperkuat kekuatan udara mereka dengan mengakuisisi 250 pesawat tempur generasi 4,5 dinilai tidak realistis.

DSA/Tangkap Layar
RENCANA BELI RAFALE- Jet tempur Rafale buatan Prancis. Presiden Ukraina Zelensky kemarin menandatangani LoI dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Kesepakatan itu membuka jalan bagi pembelian sistem pertahanan udara SAMP/T generasi terbaru dan hingga 100 jet tempur Rafale. 

Selain anggaran, hambatan lain bagi Ukraina adalah soal logistik dan pelatihan. 

Mengoperasikan dua armada besar (Gripen dan Rafale) berarti butuh infrastruktur, pelatihan pilot, sistem perawatan, dan rantai pasok yang berbeda. 

Bahkan negara NATO jarang mengoperasikan dua tipe jet besar sekaligus.

Kebutuhan mendesak

Apa tujuan Ukraina menginginkan pesawat tempur dalam jumlah fantastis?

Tentu saja ini terkait pada kebutuhan militer yang mendesak dalam menghadapi invasi Rusia.

Ukraina membutuhkan keunggulan udara (Air Superiority).  Sejak awal perang, Rusia memiliki keunggulan kuantitatif dan kualitatif di udara.

Selain itu, pesawat tempur baru diperlukan untuk mencegat pesawat tempur Rusia dan, yang sangat penting, untuk menembak jatuh rudal jelajah dan drone Shahed yang secara rutin digunakan Rusia untuk menyerang infrastruktur sipil dan militer Ukraina.

Faktor lainnya tentu sebagai modernisasi armada

Selama pertempuran, Angkatan Udara Ukraina (UkrAF) telah kehilangan sebagian besar jet tempur era Soviet mereka (MiG-29 dan Su-27) akibat tembakan darat dan udara Rusia.

Pesawat tempur warisan Soviet yang tersisa sudah tua dan tidak mampu membawa persenjataan modern Barat secara efektif, serta memiliki keterbatasan dalam kemampuan networking dan situational awareness dibandingkan jet modern.

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved