Kamis, 14 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Operasi Jaring Laba-Laba: Ukraina Tiru Metode Kartel Narkoba untuk Selundupkan Drone ke Rusia

Kepala SBU kembali membanggakan operasi besar militer Ukraina, Operasi Jaring Laba-Laba, yang mengakibatkan kerugian serius di pihak Rusia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
ssu.gov.ua.
OPERASI UKRAINA - Gambar yang dirilis oleh Dinas Keamanan Ukraina menampilkan pesawat militer Tu-95 yang ditabrak drone di Pangkalan Udara Olenya, Rusia pada 1 Juni 2025. Kepala SBU kembali membanggakan operasi besar militer Ukraina, Operasi Jaring Laba-Laba, yang mengakibatkan kerugian serius di pihak Rusia. 

Salah satu gudang bahkan berada di blok kota yang sama dengan markas besar Dinas Keamanan Federal Rusia di wilayah Chelyabinsk.

Dinas Keamanan Federal Federasi Rusia (FSB) adalah badan intelijen dan keamanan domestik utama Rusia.

FSB bertanggung jawab atas kontraintelijen, keamanan internal dan perbatasan, kontraterorisme, dan fungsi-fungsi terkait lainnya, mengutip situs resminya.

Malyuk menambahkan, perusahaan logistik buatan itu mempekerjakan warga negara Rusia sebagai sopir truk, mengirim mereka untuk beberapa pekerjaan pengiriman rutin terlebih dahulu, guna menghindari kecurigaan sebelum melancarkan serangan.

Para sopir hanya diperintahkan untuk mengantarkan kabin dekat pangkalan udara, setelah itu pelanggan akan datang dan membayarnya.

Mereka tidak diberi tahu mengenai isi kabin tersebut.

Malyuk mengatakan, ketika salah satu sopir secara tidak sengaja melihat drone di dalam kabin, agen Ukraina mengatakan kepadanya bahwa itu adalah perangkat berburu untuk mengamati hewan.

Ia juga mengungkapkan bahwa timnya semula berencana melancarkan serangan pada Mei, namun mengalami sejumlah penundaan, termasuk masalah sopir yang mabuk selama liburan Paskah.

Menurut Malyuk, setiap kabin yang terpasang di truk dilengkapi panel surya dan baterai untuk menjaga drone tetap terisi daya dan siap digunakan bahkan dalam cuaca dingin.

"Tetapi hal itu sekaligus menciptakan tantangan tambahan untuk membawa kabin-kabin ini ke wilayah Federasi Rusia, karena jenis barang tersebut dilarang masuk akibat sanksi," jelasnya.

Kepala Dinas Keamanan menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai proses penyelundupan, namun menyebut timnya telah melewati "tujuh lingkaran neraka."

Baca juga: Cara Tentara Ukraina Berlatih Jatuhkan Bom dengan Drone: Menggunakan Balon Air

Ia menambahkan, Ukraina telah merancang drone serang khusus untuk Operasi Jaring Laba-Laba, yang masing-masing drone mampu membawa muatan 1,6 kg.

Pejabat Ukraina mengatakan, serangan tersebut berhasil menghantam sekitar sepertiga kapasitas pesawat pengebom strategis Rusia, menimbulkan kerusakan peralatan senilai sekitar 7 miliar dolar AS (Rp114,36 triliun).

Sejak itu, citra satelit menunjukkan Rusia mulai membangun tempat perlindungan yang diperkuat untuk pesawat-pesawat pengebomnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, Ukraina juga meningkatkan serangan drone jarak jauh menggunakan sistem sayap tetap tanpa awak.

Kerugian Rusia

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan