Rabu, 19 November 2025

Arsul Sani Sudah Perlihatkan Ijazah ke Publik, Massa Tidak Percaya: Ijazah Bisa Cetak di ‘Pramuka’

Koordinator aksi, Imam Zarkasi mengatakan mereka tidak percaya dengan ijazah yang telah ditunjukkan oleh Arsul.

|
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
DEMO DI MK - Sejumlah massa menggelar demo di kawasan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025). Mereka meminta Arsul Sani mundur dari jabatannya sebagai Hakim MK buntut dugaan ijazah palsu. 

 

Ringkasan Berita:

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arsul Sani telah menunjukkan ijazah miliknya kepada publik.

Namun begitu tidak semua pihak langsung percaya, termasuk kelompok yang mengatasnamakan diri mereka Aliansi Masyarakat Peduli Mahkamah Konstitusi.

Baca juga: Meski Sudah Tunjukkan Ijazah ke Publik, Arsul Sani Tetap Didemo, Diminta Mundur dari Hakim MK

Aliansi ini menggelar demo di kawasan Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025). 

Koordinator aksi, Imam Zarkasi mengatakan mereka tidak percaya dengan ijazah yang telah ditunjukkan oleh Arsul.

“Oh, tetap (tidak percaya). Saya tetap meyakini itu palsu. Terkait apa yang dilampirkan dia, sah-sah saja. Karena zaman sekarang ini terkait asli palsu itu gampang,” kata Imam kepada wartawan di lokasi.

Ia pun bahkan menyinggung sebuah kawasan Pasar Pramuka, Jakarta Timur yang dikenal sebagai wadah calo-calo pembuat ijazah palsu.

“Di Pramuka kita juga bisa cetak ijazah di situ, kan? Yang hampir mirip,” tuturnya.

Jalan Pramuka di Jakarta memang terkenal sebagai kawasan percetakan dan digital printing.

Selain dikenal dengan Pasar Pramuka (pusat obat-obatan), area ini juga dipenuhi oleh berbagai usaha percetakan yang melayani kebutuhan cetak cepat, murah, dan beragam jenis produk.

Dalam demo ini, aliansi membawa tiga tuntutan utama, yakni:

Menuntut Polri memeriksa Arsul Sani secara hukum; menuntut Arsul Sani mundur dari jabatan hakim di MK; dan mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas dugaan penggunaan ijazah palsu Arsul yang digunakan pada seleksi hakim.

Baca juga: Eks Komisioner Komnas HAM Choirul Anam Akui Pernah Diwawancara Arsul Sani Untuk Disertasi

Sebelumnya bertempat di Gedung MK, Arsul telah menunjukkan ijazah doktoralnya ke hadapan publik.

Selain ijazah, Arsul juga menunjukkan transkrip nilai hingga foto kelulusannya. Semua yang ia tunjukkan bukan salinan, merupakan dokumen asli.

Arsul menyebut dia tidak emosi dalam menghadapi tudingan ijazah palsu miliknya.

Sebagai sosok yang memeluk agama Islam, ia menyebut harus mengambil sikap tabayyun terlebih dahulu.

“Saya Muslim kan, selalu diajarkan kalau kita ada masalah, ada apa, maka fatabayyanu, tabayyun dulu ya, konfirmasi dulu,” kata Arsul.

Ia juga menambahkan, jika pejabat publik dikritik maka harus menyikapinya dengan tidak emosional.

Terlepas benar atau tidaknya permasalahan yang dihadapi.

“Bagi saya ketika pejabat publik dikritisi itu ya kita proporsional saja lah dan kita harus menyikapinya dengan dingin tidak emosional,” tuturnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved