Kasus Korupsi Minyak Mentah
Riza Chalid Tersangka, Jadi Momentum Negara Bongkar Jaringan Mafia Migas
pemerintah diminta memberdayakan BUMN energi secara optimal untuk mempersempit ruang main para mafia.
Adanya Riza dalam pertemuan Setya dan Maroef lantas dilaporkan ke Sudirman Said, yang saat itu menjabat sebagai Menteri BUMN.
Oleh Said, laporan itu diteruskan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI karena ada keterlibatan Setya.
Buntutnya, Setya mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI per 16 Desember 2015.
Kasus "Papa minta saham" terus berlanjut ke Kejagung dengan Setya dan Maroef dimintai keterangan.
Sementara, Riza lolos begitu saja, meski Kejagung beberapa kali memanggilnya untuk dimintai keterangan.
Tak hanya "Papa minta saham", kasus mafia migas di Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) turut menyeret nama Riza Chalid.
Dalam kasus itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan mantan Direktur Utama Petral, Bambang Irianto, sebagai tersangka kasus suap terkait kasus Petral, pada 2019.
Bambang diduga menerima 2,9 juta dolar Amerika dari Kernel Oil, karena mengamankan jatah alokasi kargo perusahaan itu dalam tender pengadaan minyak mentah.
Proses tender yang berlangsung pada 2012, sudah dilakukan Bambang dan sejumlah pejabat Pertamina lainnya, tanpa mengacu ketentuan yang berlaku.
Dalam tender itu, sebuah perusahaan Emirates National Oil Company (ENOC), yang ternyata 'perusahaan bendera' untuk menyamarkan Kernel Oil yang tak masuk daftar.
Sayangnya, kasus ini mandek pada pertengahan 2025.
Sebagai informasi, perusahaan Riza, Global Energy Resources, sebelumnya merupakan pemasok utama minyak ke Petral.
Riza disebut-sebut menguasai hampir sebagian besar impor minyak mentah.
Petral, yang berbasis di Singapura, telah dibubarkan Jokowi pada 2015.
Terakhir, nama Riza Chalid juga muncul dalam kasus impor minyak Zatapi oleh Petral, pada 2008.
Kasus ini ditangani oleh Mabes Polri dan ada empat pejabat Pertamina yang ditetapkan sebagai tersangka.
Yakni, VP Bagian Perencanaan dan Pengadaan, Chrisna Damayanto; Manajer Pengadaan, Kairudin; Manajer Perencanaan, Rinaldi; Staf Perencanaan Operasi, Suroso Armomartoyo; serta SN yang merupakan Direktur Utama Gold Manor.
Dalam kasus ini, ada indikasi minyak Zatapi yang diimpor Petral, lebih mahal sekitar 11,7 dolar Amerika per barel, dibandingkan harga minyak dengan level yang sama.
Tetapi, pada 2010, Polri memutuskan menghentikan penyidikan sebab tidak ditemukan kerugian negara berdasarkan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Sudah SP3 atau dihentikan penyidikannya," ujar Ito Soemardi yang saat itu menjabat sebagai Kabareskrim Polri, Rabu (24/2/2010), dikutip dari Kontan.co.id.
Adapun update keberadaan Riza Chalid di Malaysia mematahkan teori keberadaan Riza Chalid yang sebelumnya disebut berada di Singapura.
Silmy menegaskan, pihaknya mendapat informasi bahwa buronan Kejaksaan Agung (Kejagung) itu berada di Malaysia.
"Kita tidak ada informasi kaitannya dengan Singapura, yang kita punya hanya di Malaysia," paparnya. (*)
Kasus Korupsi Minyak Mentah
| Direktur SDM PT Antam LSS Diperiksa Kejagung terkait Kasus Korupsi yang Libatkan Riza Chalid |
|---|
| Eks Direktur Pertamina: Blending Premium dengan Pertamax Jadi Pertalite Terjadi Hingga Awal 2022 |
|---|
| Dicecar soal Kerugian Rp 217 M, Auditor Internal Pertamina Tak Tahu Renegosiasi Kontrak Terminal BBM |
|---|
| Jaksa Tolak Buka 36 Rekening Milik Terdakwa Korupsi Pertamina Yoki Firnandi |
|---|
| Eks Direktur Pertamina Sebut Blending BBM Sudah Dilakukan Sejak 2007, Diklaim Aman |
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/INFOGRAFIS-7-Tersangka-Kasus-Korupsi-Tata-Kelola-Minyak-Mentah_20250225_233948.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.